Kamis, 12 September 2019

Renang gaya dada

Renang gaya dada adalah gaya yang mudah dan nyaman untuk dilakukan. Jika dilakukan dengan benar, gaya dada memerlukan pernapasan yang teratur dengan wajah terbenam pada waktu meluncur.

Renang gaya dada adalah gaya yang pertama-tama dipelajari oleh kebanyakan orang pada waktu mereka mulai belajar berenang.

Renang gaya dada disebut juga renang gaya katak, hal ini disebabkan karena kesamaan pada gerakan tungkainya.

Gerakan tungkai renang gaya dada adalah membentangkan tungkai kebelakang sama dengan gerakan kaki katak pada saat berenang, yang membedakannya adalah pada kaki katak yang digunakan untuk mendorong air kebelakang hanya menggunakan telapak kaki sedangkan pada renang gaya dada selain telapak kaki juga kaki bagian atas.

Berikut merupakan pengertian renang gaya dada, teknik dasar renang gaya dada beserta gambarnya, sejarah renang gaya dada dan manfaatnya.

Renang Gaya Dada: Pengertian, Teknik Dasar, Sejarah, Manfaat

Pengertian Renang Gaya Dada


Renang gaya dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dengan gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.

Menurut David Haeller, renang gaya dada adalah gaya yang pertama-tama dipelajari oleh orang-orang pada waktu mereka mulai belajar renang.

Teknik Renang Gaya Dada


Teknik renang gaya dada seperti gaya renang yang lain terdiri dari beberapa gerakan, yaitu: start, posisi tubuh, gerakan lengan (sapuan luar dan sapuan dalam), gerakan tungkai, pengambilan nafas, dan koordinasi antara gerakan lengan, gerakan tungkai dan gerakan pengambilan nafas.

1. Start Renang Gaya Dada

Start Renang Gaya Dada

Start adalah salah satu kecakapan yang paling gampang untuk diajarkan. Start renang gaya dada hampir sama dengan start gaya crawl maupun gaya kupu-kupu, yang membedakannya adalah sudut masuknya ke air. Sudut masuk ke air pada gaya dada sekitar 20 derajat, sedangkan pada gaya crawl dan kupu-kupu sekitar 15 derajat.

Tiga kualitas yang diperlukan untuk menjadi starter yang baik ialah waktu reaksi yang baik, kekuatan otot tungkai dan mekanika yang baik.

2. Posisi Tubuh saat Meluncur Renang Gaya Dada

Posisi Tubuh saat Meluncur Renang Gaya Dada

  1. Tubuh sejajar dengan permukuaan air dengan pinggang dekat dipermukaan air dan tungkai di bawah permukaan air.
  2. Wajah atau kepala selalu dibawah permukaan air selama kayuhan lengan dan diangkat ke atas permukaan air selama pengambilan nafas. 
  3. Tubuh lebih rendah dari kepala dan tungkai lebih rendah dari badan saat tungkai melakukan recovery.

3. Gerakan Lengan Renang Gaya Dada

Gerakan Lengan Renang Gaya Dada

Gerakan lengan gaya dada terdiri dari tiga bagian yaitu gerakan lengan sapuan luar, gerakan legan sapuan dalam, dan pemulihan (recovery).
  1. Gerakan lengan sapuan luar adalah untuk menempatkan tangan pada posisi untuk melakukan sapuan dalam yang efektif. Tangan mulai bergerak ke arah luar-dalam sampai melewati garis bahu. Tangan harus tetap melebar selama sapuan luar sampai mencapai kedalaman 50-80 cm. Tangan digerakan ke luar hampir membentuk sudut 30-40 derajat relatif terhadap arah luar dari gerakan tangan.
  2. Gerakan lengan sapuan dalam merupakan sapuan yang menghasilkan daya dorong terbesar pada gaya dada. Gerakan ini dimulai ketika tangan mendekati titik terdalam pada gerakan catch. Sapuan tangan harus berubah dari arah luar-bawah ke arah dalam-atas dengan sudut serangan 30 derajat. Kecepatan sapuan dalam harus ditambah menjadi 5-6 m/detik. Sapuan dalam berakhir saat tangan mulai bergerak ke atas-depan untuk gerakan recovery.
  3. Recovery dimulai saat tangan hampir bersamaan sampai di bawah dagu. Lengan digerakan ke depan-atas secara bersama-sama dan simetris, dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu tangan diatas permukaan air, tepat di garis permukaan air, atau dibawah permukaan air.

4. Gerakan Tungkai Renang Gaya Dada

Gerakan Tungkai Renang Gaya Dada

Ada dua teori mengenai gerakan tungkai gaya dada, yaitu teori wedge action (baji) dan teori whip action (cambuk). Kedua teori ini mengemukakan pendapat yang berbeda, yaitu sumber kekuatan saat melakukan gerakan menendang.

Pada teori wedge action, sumber kekuatan berasal dari menekan air diantara kedua tungkai pada saat melakukan pelurusan. Sedangkan teori whip action, sumber kekuatan diperoleh dari mendesak air ke belakang dengan telapak kaki.

Berikut penjelasan teknik gerakan tungkai yang berdasarkan teori whip action. Gerakan tungkai gaya dada dibagi menjadi dua yaitu: tendangan luar dan tendangan dalam.
  1. Gerakan tendangan luar dimulai ketika tungkai mendekati pemulihan. 
  2. Pinggang dan lutut dilengkungkan dan tumit harus didekatkan pantat. 
  3. Ketika tumit mendekati pantat maka putarlah kaki ke arah luar-belakang dengan telapak kaki menghadap belakang-atas-luar. 
  4. Hempasan yang benar didapat oleh putaran ke arah dalam pada pinggul. 
  5. Jari kaki merupakan bagian ujung dari bilah pendorong.
  6. Ketika mendekati pelebaran, kaki mulai menyapu ke arah bawah. 
  7. Kaki harus dihempaskan ke luar dan ke bawah hingga air terhempas ke belakang.
  8. Perenang harus menekan ke bawah dari pada ke belakang, hal ini akan meningkatkan kekuatan pendorong selama sapuan dalam. 
  9. Ketika kaki hampir pada pelebaran yang maksimal, secara perlahan berubahan arah dari arah bawah ke arah dalam sehingga kedua kaki menyatu bersama dan serentak.
  10. Kaki harus dihempaskan ke arah dalam sekuat mungkin sehingga air menyibak ke belakang dari batas kaki bagian luar kedalam. 

5. Gerakan Pengambilan Nafas Renang Gaya Dada

Gerakan Pengambilan Nafas Renang Gaya Dada

Pengambilan nafas pada gaya dada dilakukan dengan cara mengangkat kepala ke atas permukaan air.

Kepala mulai ditarik ke atas ketika lengan melakukan gerakan awal sapuan luar dan mencapai titik tertinggi ketika lengan melakukan akhir sapuan dalam. Kepala kembali dimasukkan ke dalam air pada saat lengan melakukan recovery.

6. Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada

Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada

Gerakan koordinasi adalah perpaduan antara gerakan lengan, gerakan tungkai dan pengambilan nafas.

Untuk melaju kedepan dimulai dari gerakan kaki kemudian dilanjutkan dengan gerakan lengan yang bersamaan dengan gerakan pengambilan nafas. Jadi, untuk gerakan koordinasi renang gaya dada adalah satu gerakan tungkai ,satu gerakan lengan, dan satu gerakan pengambilan nafas.

Sejarah Renang Gaya Dada


Gaya dada merupakan gaya renang yang paling kuno dan salah satu gaya renang tertua.

Renang gaya dada mulai populer pada tahun 1875, setelah perenang Matthew Webb mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi selat Inggris.


Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 menjadi Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m).

Gaya dada terus mengalami eksperimentasi dari perenang-perenang dalam usahanya untuk menambah kecepatan.

Pembaharuan terbesar dalam gaya dada ialah dengan masuknya gaya kupu-kupu, dengan mengembalikan lengan-lengan di luar air.

Perenang-perenang sering berganti-ganti antara dua gaya tersebut dalam satu perlombaan.

Seperti yang dilakukan Counsilman yang memenangkan perlombaan National AAU Out Door dalam 200 meter gaya kupu kupu, ia berenang 100 meter pertama dalam gaya kupu-kupu, 50 meter berikutnya gaya dada ortodoks, dan 50 meter terakhir gaya kupu-kupu.

Dalam Olimpiade 1948 dan 1952 para perenang gaya kupu-kupu melampaui para perenang gaya dada ortodoks, sehingga kedua gaya itu dipisahkan.

Dalam gaya dada, renang di bawah air diperbolehkan pada waktu itu, tidak hanya satu stroke sesudah pembalikan seperti peraturan sekarang, tetapi setiap saat sepanjang perlombaan.

Dalam Olimpiade 1956, lomba 200 meter gaya dada dimenangkan oleh Masuna Furukawa dengan catatan waktu 2:34,7.

Sesudah itu, peraturan ini diubah dan renang di bawah air hanya boleh satu kali tarikan lengan panjang dan satu kaki gerakan tungkai sesudah pembalikan dan start, dan selanjutnya kepala harus selalu memecah permukaan air selama perlombaan.

Gerakan gaya dada di bawah permukaan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun 1957.

Awal tahun 1966, perenang Rusia, Nikolai Pankiri mulai mengembangkan gerak gaya yang mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama-sama di bawah dada.

Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memungkinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas. Pengembangan ini berperan penting dan kini disebut sebagai gaya dada eropa, yang beberapa hal berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat.

Awal tahun 1970, Walter Kusch dari Eropa Barat menggunakan aksi dolphin pada gaya renangnya. Juara dunia Inggris, David Wilkie yang menjuarai 200 m gaya dada pada Olimpiade 1976, menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya, dengan demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukaan air.

Cara yang dilakukan David kemudian mengundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi penelitian setelah Olimpiade Montreal. Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan untuk mendominasi rangking dunia pada gaya dada.

Pada tahun 1978, Lina Kashushite dari Rusia keluar sebagai juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan "streamline".

Manfaat Renang Gaya Dada


Semua gaya renang yang ada memiliki manfaat ynag berbeda, berikut beberapa manfaat renang gaya dada atau katak bagi diri kita.

1. Dapat Menghilangkan Stres


Kecepatan renang dengan gaya dada ini lebih cenderung lamban. Jika kalian ingin menghilangkan stres atau membuat pikiran menjadi tenang, renang gaya dada sangat cocok untuk kalian lakukan.

Posisi kepala yang terkadang di bawah permukaan air, dapat membantu menyegarkan pikiran. Selain itu, tangan dan kaki yang menirukan gaya katak bisa membantuk merilekskan otot-otot tubuh. Sehingga badan pun terasa segara, nyeri tubuh berangsur hilang, dan kalian bisa kembali bersemangat lagi.

2. Menjaga Kadar Kolesterol


Tubuh kita ini membutuhkan kolesterol untuk menghasilkan vitamin D, melindungi sel dan membentuk hormon.

Nah, apabila kadar kolesterol di tubuh cukup tinggi, akan membahayakan kesehatan jantung, lho.

Jadi, untuk menjaga kadar kolesterol tetap seimbang, kalian bisa rutin berenang menggunakan gaya dada.

3. Menurunkan Berat Badan


Berenang sangat baik dan cocok dilakukan untuk membakar lemak. Nah, berenang dengan gaya dada selama 10 menit dapat membakar 60 kalori dalam tubuh